Artikel ini sebenarnya gue tulis untuk Bon Jovi Fans Club Indonesia (BJFCI) News yang sudah terbit.
tapi karena emang gue harus berbagi halaman dengan yang lain, maka tulisan gue harus dipersingkat.
Berikut adalah versi lengkapnya.
Check this one out guys,....
Ketika orang – orang dikalangan luas
mengidolakan sepak bola luar negeri, entah kenapa gue gak pernah bisa betah untuk
nontonin pertandingan sepakbola yang dimainkan oleh Liga-liga luar negeri
manapun. Dan ketika gue pertama kali ketemu dan ngobrol-ngobrol sama Mas Iwan (Chief Editor BJFCI News) yang asik banget ini, gue langsung bilang kalau gue itu THE JAK. (disambut
dengan acungan jempol dan telunjuk sebagai simbol The Jak oleh Mas Iwan).
Sebagai anak baru yang baru banget bergabung di Bon Jovi Fans Club Indonesia, It’s
an honor to share the article. I didn’t wrote much actually, dan
lumayan agak shocked sekaligus excited saat diminta untuk nulis tentang
Persatuan Sepak Bola Indonesia Jakarta (PERSIJA). Dan tanpa mengurangi rasa
‘aduhay’ saya sama Jon Angelz yang menurut gue ‘so insanely attracted’, berikut gue coba
membagikan perhatian gue tentang PERSIJA.
Here we go,...
Berawal dari banyaknya pembicaraan orang-orang tentang ke-pamungkasan
seorang Bambang Pamungkas (Bepe) , gue mulai mengidolakan sekaligus angkat topi dengan sosok
Bepe yang selalu terlihat tenang dan selalu ‘dewasa’ dalam menghadapi setiap
laga di lapangan hijau. Gue pribadi mulai mencari tahu tentang sosok Bepe yang sudah
lebih dari 10 tahun membela tim raksasa PERSIJA. Beragam prestasi dan beragam
cerita laga-laga macan kemayoran ini sangat mengundang perhatian gue lebih
lanjut. Bepe yang juga gemar menulis ini, banyak menceritakan kejadian,
kemajuan dan masalah-masalah yang melanda Persija. (You may go and read the
details too :) .... www.bambangpamungkas20.com
)
Beberapa tahun belakangan, gue emang engga
terlalu menghabiskan banyak waktu untuk memperhatikan sepak bola tanah air seperti
sekarang. Karena kala itu, gue sedang menyenangi dan tergila-gila dengan olah
raga Golf yang emang berbarengan dengan situasi kerjaan gue yang juga cukup menyita perhatian
dan waktu gue. Tapi gue sih tetap memantau sesekali mengenai permainan Liga Indonesia (waktu itu sih, Cuma
ada 1 Liga dan belum terpecah seperti keadaan PSSI sekarang yang sangat sangat
sangat nyebelin dan memprihatinkan) termasuk pergantian pemain dan krisis
Persija yang pernah melanda untuk beberapa tahun.
Menurut gue sih, Persija ini salah satu tim
yang bermain cukup konsisten. Ga tau kenapa, gue suka banget dengan tim asal Jakarta, Ibu Kota Negara Indonesia ini. Kalo abis nonton langsung di GBK, gak jarang suara gue
ini berubah jadi serak dan cenderung abis karena ikutan nyanyi dan
teriak-teriak bareng lautan "The Jak" yang meng-orenskan GBK dari Tribune. Lagu favorit
gue itu, KICIR-KICIR. Yang jaman gue sekolah dulu dikenal sebagai lagu daerah
Jakarta yang ternyata cukup mampu membantu semangat pemain sebagai mood-booster untuk mereka.
Selain Bepe, ada beberapa pemain lain yang menjadi idola gue. Yaitu Ismed
Sofyan (14). Pemain terlama di Persija yang menurut gue istimewa ini, memiliki
kemampuan di hampir setiap posisi. Posisi aslinya sebagai pemain bek kanan,
tapi mampu menjadi pemain bek kiri, gelandang dan juga penyerang. Sepakan
mautnya dalam setiap tendangan bebas dan umpan silangnya sering diandalkan oleh
tim untuk menjebol gawang lawan. Ismed pun masih sering diandalkan diumurnya
yang sudah tidak muda ini lagi untuk membela Persija sampai pada putaran kedua Liga
Super Indonesia 2012 ini. Dengan tidak mengurangi rasa hormat kepada Coach Iwan
Setiawan, menurut pemikiran gue yang “sotoy” ini, gue cukup puas dan senang dengan jejeran skuad Persija yang
sekarang. Termasuk pemain asing yang membantu peran Bepe sebagai predator
seperti Pedro X. Velazquez, Fabiano Beltrame dan Robertino Pugliara. Tim Persija ini
seperti saling memenuhi satu sama lain dilapangan. Kalau bisa digambarkan nih,
pemain muda yang berkolaborasi dengan pemain senior ini bisa dibilang
“berbahaya” karena kemampuan mereka untuk bekerja bersama seperti satu nada dan
berkomunikasi dengan telepati. (hihihihi)
Selain Bepe dan Ismed, ada beberapa pemain lain yang juga gue idolakan
seperti Leo Saputra (23 - Bek) dan Ramdani Lestaluhu (7 - Gelandang) yang pada
Super Sunday Match beberapa waktu lalu (27 May 2012) menghasilkan poin pertama
bagi tuan rumah Persija saat menjebol pertahanan Jendry Pitoy melawan Maung
Bandung (Persib). Meskipun Persija gagal membalas kekalahan 1-0 pada laga
tandang diputaran pertama, namun rasanya The Jak dan Viking dihadapkan pada suatu
kenyataan untuk harus berdamai dengan berbagi poin 2-2.
BERSATULAH THE JAK & VIKING.... :)